Oleh Sarah Mardiyah
Taukah sahabat, bagi para peserta PembaTIK yang lulus level 3 dan termasuk 30 terbaik di setiap provinsi akan secara otomatis mengikuti level 4 yaitu berbagi. Salah satu rangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh para peserta pembaTIK Level 4 adalah kuliah umum. Kegiatan ini dilaksanakan Selasa - Jumat (15 - 18 September 2020) setelah kegiatan pembukaan dilakukan melalui Zoom Meeting. Kegiatan inipun dapat diikuti oleh masyarakat umum melalui kanal Youtube Rumah Belajar dan TV Edukasi.
Besarnya animo masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini terlihat dari jumlah peserta yang turut menyaksikan melalui kanal Youtube Rumah Belajar lebih dari 1000 orang. Sementara melalui Zoom Meeting hadir 1000 peserta yang terdiri dari Sahabat Rumah Belajar Seluruh Provinsi, Duta Rumah Belajar Seluruh Provinsi dan pihak Pusdatin Kemendikbud.
Adapun kegiatan kuliah umum ini adalah:
- Selasa, 15 September 2020 pukul 09.00 - 10.30 WIB materinya "Kiat Sukses Bagi Para Pendidik untuk Berkomunikasi dengan Publik" oleh Charles Bonar Sirait, S.E., M.M. yang dimoderatori oleh Dona Yulia Sari (DRB Jambi)
- Selasa, 15 September 2020 pukul 10.30 - 12.00 WIB berisi materi dari Butet Manurung, MAAPD (Aktivis Pendidikan dan Pendiri Sokola Rimba) "Motivasi Guru dalamMendidik : Belajar dalam Mengajar" yang dimoderatori oleh Restyn Yusuf (DB Papua). Mengawaki hidupnya tahun 1999 masuk ke Rimba Bukit Duabelas Jambi untuk memberi pengetahuan kepada orang rimba. Butet kemudian menemukan hal-hal yang menjadi fokus disana yaitu (1) Sistem Pendidikan Lokal, sudah sesuai kebutuhan masyarakat (2) Literasi, bukan hanya melek huruf tapi juga melek masalah, dan (3) Apa yang kami percayai. Metode Sokola Rimba dimulai sejak 2013 dimana metode ini tidak cocok di beberapa tempat karena banyak faktor. Penyelenggaraan baca tulis yang dilakukan adalah Metode Silabel (Suku Kata), Literasi Serapanpun menjadi konsen disana. Pendidikan yang mendukung disana adalah advokasi agar masyarakatnya mampu bertahan hidup. Butet mengedepankan keberagaman adalah kekuatan agar masyarakatnya mampu bertahan. materi dari Butet Manurung ini sangat mengisnpirasi para pendidika agar lebih memahami kondisi saat mengajar nantinya"Sekolah harus memberi manfaat untuk kehidupan, untuk saat ini bukan di masa depan. Karena jika kita memelihara hari ini, kita memelihara masa depan. Keberagaman adalah kekuatan" kata mutiara yang disampaikan oleh Butet manurung. Sangat mengisnpirasi sekali pengalaman Butet Manurung ini.
Materi Kuliah Umum ke 2 - Selasa, 15 September 2020 pukul 13.00 - 14.30 WIB adalah materi dari Dr. Iwan Syahril, Ph.D. "Kebijakan Pendidikan Terkait Guru dan Tenaga Kependidikan" menjadi materi yang disampaikan. Pemateri kali ini merupakan Dirjen GTK sehingga sangat lugas sekali menyampaikan materi terkait kebijakan-kebijakan yang ada. Dalam materi yang disampaikan dijelaskan tentang perspektif merdeka belajar oleh guru yaitu: (1) Memandang anak dengan rasa hormat, Perspektif Ekologi Ki Hajar Dewantara menyatakan Nature + Nurture yang menjadi acuan. "Bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak. tidak untuk meminta sesuatu hak, namun untuk berhamba kepada sang anak" adalah kalimat yang selalu dipegang bapak pendidikan ini. (2) Mendidik secara holistik dengan kerangka Budi Pekerti. (3) Mendidik secara relevan/kontekstual.
Materi Kuliah Umum ke 3 - Rabu, 16 September 2020 pukul 09.00 - 10.30 WIB berisi materi dari Asma Nadia yaitu Novelis Best Seller di Indonesia. Di sesi ini di moderatori Tukijo (DRB Jawa Tengah). Menurut Asma Nadia, kunci tulisan menarik adalah (1) Ide yang baru dan dekat dengan pembaca. (2) Teknik Penyajian yang baik yaitu judul, konflik kuat, setting, penokohan menarik dan ending berkesan.
Materi Kuliah Umum ke 4 - Kamis 17 September 2020 pukul 09.00 - 10.30 WIB berisi materi "Tips Membangun Sosial Media yang Sukses" oleh Wicaksono atau biasa dikenal Ndorokakung. Pada sesi ini dimoderatori oleh Muhammad Arifien (DRB Jawa Barat). Menurut Ndorokakung, mengapa kita hasul menggunakan media sosial? karena penggunanya sangat banyak. Adapun strategi konten yang dapat dilakukan adalah: (1) Memilih platform, (2) Optimasi bio, (3) Produksi menulis audio, video dan infografis, (4) Penjadwalan posting, (5) Penyesuaian dengan algoritma, (6) Pemanfaatan tanda pagar. Sementara untuk melakuka pemasaran kia dapat melakukan beberapa hal diantaranya: (1) Membangun personal branding, (2) Optimasi akun sosial media, (3) Optimasi website/Blog, (4) Iklan, (5) Email, (6) Kolaborasi/ Affiliate. Ndorokakung juga menjelaskan 10 kiat nya yaitu: (1) Tetapkan tujuan yang masuk akal, (2) Tentukan fokusnya, (3) Rancang, (4) Cara jejaring bukan pengikut, (5) Membuat jadwal editorial, (6) Fokus membantu orang lain, (7) Berinteraksi dengan khalayak, (8) Berkreasi dengan konten visual, (9) Mengulang, (10) Selalu aktif
Materi Kuliah Umum ke 5 - Jumat, 18 September 2020 pukul 09.00 - 10.30 WIB berisi materi "Pemanfaatan media video conference untuk berbagi". Pada sesi ini dimoderatori oleh Deni Rohendi (DRB Jawa Barat). Narasumbernya Prof. DR. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA. Beliau menyampaikan bahwa prinsip dan kiat penggunaan video conference yaitu: (1) Tujuan berkomunikasi tidak hanya menyampaikan pesan tapi melakukan apa yang disampaikan. (2) Banyak fitur yang harus disesuaikan dengan karakteristik pertemuan dan tujuan yang ingin dicapai bersama. (3) Literasi dan umpan balik. (4) Daya tahan dan jendela waktu efektif yaitu 30 menit.
Charles Bonar Sirait mengawali karirnya di bidang komunikasi menjadi Head of Corporate Communications dan Head of Corporate Marketing Communications tahun 2001 - 2003. Hingga kini berhasil mengeluarkan 6 buku tentang publik speaking dan mendirikan CBS School of Communications.
Ada 4 hal yang harus dipelajari dalam kiat sukses yang diberikan oleh Charles Bonar Sirait, (1) Memahami pola komunikasi sederhana, dimana pendidik adalah pusat perhatian sehingga harus memiliki kemampuan menarik perhatian publik dan membuat publik terjaga (2) Impactful Communication, (3) Persuasive Communication, (4) Personal Branding.
Materi ini sangat menarik bagi para pendidik dalam membentuk komukasi yang baik nantinya. Inspirasi dari seorang Charles Bonar Sirait yang tidak hanya semata populer tetapi mengedepankan karakter dan kekuatan dari dalam diri.
0 Komentar